Nabi Dawud Alahis Salam
Nabi Dawud ‘Alahis Salam adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Al-Bayan Min Qashashil Qur’an. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc. pada Senin, 27 Dzulhijjah 1446 H / 23 Juni 2025 M.
Kajian Tentang Nabi Dawud ‘Alahis Salam
Nabi Dawud ‘Alahis Salam sebagaimana yang datang dari Al Qur’an dan As Sunnah, merupakan salah satu dari nabi-nabi yang Allah utus, yang Allah beri wahyu kepada mereka. Dan Allah telah menurunkan kepada beliau kitab-Nya yang bernama Zabur. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَىٰ نُوحٍ وَٱلنَّبِيِّينَ مِنۢ بَعْدِهِۦ ۚ وَأَوْحَيْنَا إِلَىٰ إِبْرَٰهِيمَ وَإِسْمَٰعِيلَ وَإِسْحَٰقَ وَيَعْقُوبَ وَٱلْأَسْبَاطِ وَعِيسَىٰ وَأَيُّوبَ وَيُونُسَ وَهَٰرُونَ وَسُلَيْمَٰنَ ۚ وَءَاتَيْنَا دَاوُۥدَ زَبُورًۭا
“Sesungguhnya Kami telah mewahyukan kepadamu (wahai muhammd) sebagaimana Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan nabi-nabi setelahnya. Kami juga telah mewahyukan kepada Ibrahim, Isma‘il, Ishaq, Ya‘qub dan anak cucunya, ‘isa, Ayyub, Yunus, Harun, dan Sulaiman. Dan Kami telah memberikan Zabur kepada Dawud.” (QS. An-Nisa’ [4]: 163)
Nabi Dawud adalah salah satu keturunan Nabi ibrahim sebagaimana yang terdapat di dalam surat Al An’am ayat 83-90.
Nabi Dawud ‘Alahis Salam merupakan salah satu dari nabi-nabi yang Allah Subhanahu wa Ta‘ala perintahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, untuk dijadikan teladan. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam diperintahkan untuk mencontoh mereka, sebagaimana disebutkan dalam surat Al-An‘am ayat 90:
أُو۟لَـٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ هَدَى ٱللَّهُ فَبِهُدَىٰهُمُ ٱقْتَدِهْ ۗ قُل لَّآ أَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا ۖ إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرَىٰ لِلْعَـٰلَمِينَ
“Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah (Muhammad), ‘Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan (Al-Qur’an).’ Al-Qur’an itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh alam.” (QS. Al-An‘am [6]: 90)
Allah telah memberikan kepada Nabi Dawud ‘Alaihis Salam, quwwah (kekuatan) dan syaja‘ah (keberanian dalam segala sesuatu). Ini merupakan salah satu kelebihan Nabi Dawud: beliau seorang yang pemberani dan diberi kekuatan. Dan Allah memberikan kepada para nabi fisik yang kuat, baik secara lahir maupun batin. Tentang Nabi Dawud ‘Alaihis Salam, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Surah Shad ayat 17:
وَٱذْكُرْ عَبْدَنَا دَاوُۥدَ ذَا ٱلْأَيْدِ ۖ إِنَّهُۥٓ أَوَّابٌ
“Ingatlah hamba kami (yaitu Dawud). Dawud yang memiliki kekuatan. Sungguh, dia adalah orang yang selalu kembali (kepada Allah).” (QS. Shad [38]: 17)
Al-hafidz Ibnu hajar al-‘Asqalani rahimahullah, dalam Fath al-Bari, menjelaskan makna kata “al-aid”. Kata beliau: “Maknanya al-aid yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah kekuatan.”
Demikian pula, Nabi Dawud ‘Alahis Salam disifati dengan keberanian yang luar biasa. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 251:
وَقَتَلَ دَاوُودُ جَالُوتَ وَآتَاهُ اللَّهُ الْمُلْكَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَهُ مِمَّا يَشَاءُ
“Dan Dawud membunuh Jalut, lalu Allah memberinya kerajaan dan hikmah (kenabian), dan mengajarkan kepadanya apa yang Dia kehendaki.” (QS. Al-Baqarah [2]: 251)
Jadi, ini adalah kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh Nabi Dawud ‘Alahis Salam yang terdapat dalam Al-Qur’an, yang kita mengetahuinya dari kabar yang Allah sampaikan kepada kita melalui kitab-Nya. Nabi Dawud ‘Alaihis Salam, dengan izin Allah, dapat membunuh pemimpin pasukan Jalut, dan dengan itu Allah hinakan pasukan tersebut. Sebab, jika seorang pemimpin pasukan terbunuh, maka akan lemah seluruh pasukannya. Kekuatan maknawiyah dan keberanian mereka pun runtuh ketika pemimpinnya mati atau terbunuh.
Kemudian, di antara bentuk kelebihan lain yang dimiliki oleh Nabi Dawud ‘Alaihis Salam, Allah Subhanahu wa Ta‘ala memberikan kekuatan kepada Nabi Dawud ‘Alahis Salam sehingga ia mampu melunakkan dan membentuk besi. Allah juga mengajarkan kepada beliau cara membuat baju besi. Allah Ta‘ala berfirman dalam Surah Saba’ ayat 10–11:
وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا دَاوُۥدَ مِنَّا فَضْلًا ۖ يَـٰجِبَالُ أَوِّبِى مَعَهُۥ وَٱلطَّيْرَ ۖ وَأَلَنَّا لَهُ ٱلْحَدِيدَ (١٠) أَنِ ٱعْمَلْ سَـٰبِغَـٰتٍۢ وَقَدِّرْ فِى ٱلسَّرْدِ ۖ وَٱعْمَلُوا۟ صَـٰلِحًا ۚ إِنِّى بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ (١١)
“Dan sungguh, Kami telah memberikan karunia kepada Dawud dari kami. (Kami berfirman), ‘Wahai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah bersama Dawud.’ Dan Kami bisa melunakkan besi untuknya (Dawud). (Kami perintahkan), ‘Buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sungguh, Aku Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.`” (QS. Saba’ [34]: 10–11)
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga mengabarkan tentang kelebihan lain yang dimiliki oleh Nabi Dawud ‘Alaihis Salam, yaitu beliau memiliki suara yang sangat indah dan merdu, selain memiliki kekuatan yang luar biasa. Ketika Nabi Dawud membaca kitab sucinya dan bertasbih, semua makhluk mendengarnya dengan kenikmatan. Gunung-gunung berguncang dan ikut bertasbih, demikian pula burung-burung turut bertasbih bersama beliau. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَسَخَّرْنَا مَعَ دَاوُۥدَ ٱلْجِبَالَ يُسَبِّحْنَ وَٱلطَّيْرَ ۚ وَكُنَّا فَـٰعِلِينَ (٧٩) وَعَلَّمْنَـٰهُ صَنْعَةَ لَبُوسٍۢ لَّكُمْ لِتُحْصِنَكُم مِّنۢ بَأْسِكُمْ ۖ فَهَلْ أَنتُمْ شَـٰكِرُونَ (٨٠)
“Dan Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung yang bertasbih bersama Dawud; dan Kami-lah yang melakukannya. Dan Kami ajarkan kepadanya (Dawud) membuat baju besi untukmu, agar kamu terlindungi dari musuh kalian. Maka apakah kalian bisa bersyukur?” (QS. Al-Anbiya’ [21]: 79–80)
Berkata Hasan Al Bashri, A’mas, dan Qotadah Rahimahumullah: “Allah Subhanahu wa Ta‘ala memberikan kemampuan kepada Nabi Dawud ‘Alahis Salam untuk melunakkan besi. Beliau dapat menganyamnya dengan tangannya sendiri, tanpa membutuhkan api, dan tanpa memerlukan alat pemukul.”
Ibnu Katsir Rahimahullah Berkata: “Allah membantunya untuk bisa membuat baju besi untuk melindungi orang-orang yang berperang dari pasukannya (dari musuh) dan membimbingnya untuk bisa membuatnya.”
Nabi Dawud ‘Alaihis Salam tidak makan kecuali dari hasil usaha tangannya sendiri, padahal dia raja. Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda:
إِنَّ دَاوُدَ النَّبِيَّ كَانَ لاَ يَأْكُلُ إِلاَّ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ
“Sesungguhnya Nabi Dawud ‘Alahis Salam tidaklah makan kecuali dari hasil usaha tangannya sendiri.” (HR. Bukhari)
Ini salah satu kelebihan yang Allah sebutkan yang Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebutkan untuk kita tentang usaha Nabi Dawud. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
ما أكلَ أحدٌ طعامًا قطُّ ، خيرًا من أنْ يأكلَ من عمَلِ يدِهِ وإنَّ نبيَّ اللهِ داودَ كان يأكلُ من عمَلِ يدِهِ
“Tidak ada seorang pun yang memakan makanan yang lebih baik daripada yang ia peroleh dari hasil kerja tangannya sendiri. Dan sesungguhnya Nabi Dawud dahulu makan dari hasil kerja tangannya sendiri.” (HR. Bukhari)
Dari sini, kita dapat mengambil pelajaran: orang yang memiliki keterampilan, kemudian berusaha dan mendapatkan ma‘isyah (rezeki) dari hasil tangannya sendiri, dipuji oleh Allah, tidak berpangku tangan, dan tidak bermalas-malasan. Islam tidak mengenal yang namanya kemalasan. Inilah motivasi dari Rasulullah bagi kita semua.
Kemudian, keutamaan berikutnya, Allah Subhanahu wa Ta‘ala menganugerahkan kepada Nabi Dawud ‘Alahis Salam berbagai karunia agung, yaitu: al-mulk (kerajaan), an-nubuwwah (kenabian), al-‘ilm (ilmu), al-hikmah (hikmah), dan al-qadha’ (kemampuan memutuskan perkara dengan adil).
Semua itu disebutkan oleh Allah dalam Surah Shad ayat 20. Allah Ta‘ala berfirman:
وَشَدَدْنَا مُلْكَهُۥ وَءَاتَيْنَـٰهُ ٱلْحِكْمَةَ وَفَصْلَ ٱلْخِطَابِ
“Dan Kami kuatkan kerajaannya, dan Kami berikan kepadanya hikmah dan kemampuan berbicara yang fasih dalam memutuskan perkara.” (QS. Shad [38]: 20)
Al-Qosimi Rahimahullah berkata tentang tafsir ayat ini: “وَشَدَدْنَا مُلْكَهُ (dan Kami kuatkan kerajaannya)” artinya adalah banyaknya pasukan dan persenjataan, Allah memberikannya Al Hikmah, yaitu perkataan yang mengandung nasihat untuk beradab dan berakhlak. Dan yang dimaksud فَصْلَ ٱلْخِطَابِ adalah pemutus perkara dan menegakkan keadilan yang bisa mendatangkan kecintaan makhluk”
Bagaimana penjelasan lengkapnya? Simak dan download mp3 kajian yang penuh manfaat ini.
Download MP3 Kajian
Podcast: Play in new window | Download
Mari turut membagikan link download kajian “Agar Allah Menolong di Masa Sulit” yang penuh manfaat ini ke jejaring sosial Facebook, Twitter atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pembuka pintu kebaikan bagi kita semua. Jazakumullahu Khairan.
Telegram: t.me/rodjaofficial
Facebook: facebook.com/radiorodja
Twitter: twitter.com/radiorodja
Instagram: instagram.com/radiorodja
Website: www.radiorodja.com
Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui :
Facebook: facebook.com/rodjatvofficial
Twitter: twitter.com/rodjatv
Instagram: instagram.com/rodjatv
Website: www.rodja.tv
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/55269-nabi-dawud-alahis-salam/